Kopi, minuman berwarna hitam dengan aroma khas ini memang menjadi favorit bagi banyak orang.
Bahkan, beberapa kalangan mengklaim diri mereka tidak bisa berkonsentrasi dengan baik dan berpikir dengan jernih sebelum memulai hari dengan secangkir kopi.
Nah, berikut beberapa fakta mengejutkan Dibalik Kenikmatan Secangkir Kopi yang mungkin bagi kebanyakan orang belum diketahuinya.
Banyak penyeruput kopi pagi akan bilang bahwa minuman itu bisa melambungkan semangat. Namun, kini ada fakta ilmiah yang membuktikan itu.
Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard School of Public Health yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine bulan lalu mengungkapkan bahwa para wanita yang secara teratur menyesap kopi berkafein memiliki risiko depresi 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang tak pernah minum kopi.
Penelitian ini, yang diikuti sekelompok wanita selama 10 tahun, menemukan fakta bahwa semakin banyak kita mengonsumsi kopi (hingga enam cangkir per hari), semakin menjauh depresi.
Keluar rumah dan terkena langsung sinar matahari menyebabkan anda sering menggunakan produk-produk berbahan SPF (Sun Protection Factor), yang menjadi salah satu pelindung kulit dari penyakit kanker kulit.
Sebuah studi terbaru dari Brigham dan Women’s Hospital menemukan bahwa wanita yang minum lebih dari tiga cangkir kopi sehari, 20% lebih rendah terkena kanker kulit (Basal Cell Crasinoma) dan pada pria juga 9% menurunkan resiko terkena hal serupa.
Namun dalam penelitian ini tidak menunjukkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat mengurangi dari serangan squamous cell carcinoma atau melanoma, kanker kulit paling mematikan.
Penelitian menunjukkan bahwa kafein memiliki efek positif pada perpindahan sperma. Kemampuan sperma pria untuk bergerak kearah sel telur wanita, sehingga dapat meningkatkan peluang wanita untuk hamil. Kata John Wilcoz, managing partner and reproductive endocrinologist at HRC Fertility in California.
Bahkan Studi yang dilakukan di University of Sao Paulo menemukan bahwa perpindahan sperma lebih tinggi terjadi pada peminum kopi dibandingkan mereka non-peminum kopi.
Hal ini tidak membedakan banyaknya kopi yang dikonsumsi, tidak peduli satu atau sepuluh cangkir perhari. Satu-satunya yang membedakan adalah mereka peminum kopi atau non-peminum kopi.
Sebelum manusia, ternyata kambinglah yang terlebih dahulu menjadi penikmat kopi dan merasakan manfaat kopi. Kambing-kambing yang digembalakan oleh para penggembala di Ethiopia 'menari' setelah memakan biji-biji misterius berwarna hitam yang ternyata adalah biji kopi.
Selain itu, ternyata sebelum minuman kopi ditemukan, suku-suku di Afrika memakan biji kopi dengan semacam lemak, sehingga menjadikannya sebagai makanan penambah energi.
Sebuah penelitian melalui studi kasus terhadap sejumlah wanita telah menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi kopi dalam standar konsumsi yang baik ternyata lebih rendah resikonya terhadap serangan stroke dari yang tidak mengkonsumsi kopi. Hal itu didukung dengan hasil penelitian lain di Finlandia membenarkan hasil studi kasus tersebut.
Bahkan, beberapa kalangan mengklaim diri mereka tidak bisa berkonsentrasi dengan baik dan berpikir dengan jernih sebelum memulai hari dengan secangkir kopi.
Nah, berikut beberapa fakta mengejutkan Dibalik Kenikmatan Secangkir Kopi yang mungkin bagi kebanyakan orang belum diketahuinya.
Cegah depresi dan timbulkan efek tenang
Banyak penyeruput kopi pagi akan bilang bahwa minuman itu bisa melambungkan semangat. Namun, kini ada fakta ilmiah yang membuktikan itu.
Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard School of Public Health yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine bulan lalu mengungkapkan bahwa para wanita yang secara teratur menyesap kopi berkafein memiliki risiko depresi 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang tak pernah minum kopi.
Penelitian ini, yang diikuti sekelompok wanita selama 10 tahun, menemukan fakta bahwa semakin banyak kita mengonsumsi kopi (hingga enam cangkir per hari), semakin menjauh depresi.
Kurangi risiko kanker kulit
Keluar rumah dan terkena langsung sinar matahari menyebabkan anda sering menggunakan produk-produk berbahan SPF (Sun Protection Factor), yang menjadi salah satu pelindung kulit dari penyakit kanker kulit.
Sebuah studi terbaru dari Brigham dan Women’s Hospital menemukan bahwa wanita yang minum lebih dari tiga cangkir kopi sehari, 20% lebih rendah terkena kanker kulit (Basal Cell Crasinoma) dan pada pria juga 9% menurunkan resiko terkena hal serupa.
Namun dalam penelitian ini tidak menunjukkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat mengurangi dari serangan squamous cell carcinoma atau melanoma, kanker kulit paling mematikan.
Tingkatkan kesuburan Pria
Penelitian menunjukkan bahwa kafein memiliki efek positif pada perpindahan sperma. Kemampuan sperma pria untuk bergerak kearah sel telur wanita, sehingga dapat meningkatkan peluang wanita untuk hamil. Kata John Wilcoz, managing partner and reproductive endocrinologist at HRC Fertility in California.
Bahkan Studi yang dilakukan di University of Sao Paulo menemukan bahwa perpindahan sperma lebih tinggi terjadi pada peminum kopi dibandingkan mereka non-peminum kopi.
Hal ini tidak membedakan banyaknya kopi yang dikonsumsi, tidak peduli satu atau sepuluh cangkir perhari. Satu-satunya yang membedakan adalah mereka peminum kopi atau non-peminum kopi.
Kambing, penikmat kopi pertama sebelum manusia
Sebelum manusia, ternyata kambinglah yang terlebih dahulu menjadi penikmat kopi dan merasakan manfaat kopi. Kambing-kambing yang digembalakan oleh para penggembala di Ethiopia 'menari' setelah memakan biji-biji misterius berwarna hitam yang ternyata adalah biji kopi.
Selain itu, ternyata sebelum minuman kopi ditemukan, suku-suku di Afrika memakan biji kopi dengan semacam lemak, sehingga menjadikannya sebagai makanan penambah energi.
Mengurangi risiko stroke
Sebuah penelitian melalui studi kasus terhadap sejumlah wanita telah menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi kopi dalam standar konsumsi yang baik ternyata lebih rendah resikonya terhadap serangan stroke dari yang tidak mengkonsumsi kopi. Hal itu didukung dengan hasil penelitian lain di Finlandia membenarkan hasil studi kasus tersebut.